LOVE

I LOVE YOU JUST THE WAY YOU ARE

Jumat, 24 September 2010

jewel in the PeLaCe


Jewel in The Palace


jewel-in-the-palace-jang-geum-han2

Sebenarnya saya tak perlu merensi drama Korea yang mengagumkan ini. Karena saya yakin Anda pasti telah menyaksikannya. Siapapun yang pernah saya tanyai tentang drama ini, tak peduli lelaki atau perempuan, pastilah langsung menyampaikan apresiasi terbaiknya. Bahkan, bunda saya sendiri, langsung menitikkan air mata jika mengingat sosok Dae Jang-geum.

Ah, bunda … Kangen ini semakin tak tertahan. Ingin pulang. Memeluknya.

Terlebih Dayang Han, sosoknya yang anggun, keibuan dan kharismatik, dengan sorot matanya yang selalu mengisyaratkan kesyahduan dan kearifan, membuat saya langsung jatuh hati pada drama Korea yang paling fenomenal ini.

Juga kisah cinta segi empatnya. Dae Jang-geum, Geum-yeong, Raja, dan panglima Min Jeong-ho. Tentu Anda ingat episode perlombaan memanah antara Raja dan Panglima Min. Ada permainan konflik batin yang kuat dan memukau di episode tersebut.

Bagaimana tidak. Dua lelaki yang jatuh cinta pada wanita yang sama (Raja dan Panglima Min), sedang beradu lomba memanah untuk memperebutkan cinta Jang-geum. Mereka sama-sama mahir. Anak panah yang mereka lesatkan tepat mengenai sasaran.

Puncaknya. Pada giliran terakhir memanah bagi Raja. Panglima Min harus membuat pilihan ketika Raja mengarahkan anak panahnya yang terhunus ke arah Min. Jika anak panah Raja meleset dari sasaran, maka busur panah itu jadi hadiah untuk Min. Jika tepat sasaran, maka Min harus rela melepas Jang-geum. Akhirnya, Raja mengalah dengan sengaja me-meleset-kan anak panahnya.

Sungguh sebuah cerminan kearifan seorang Raja. Meski dibalut dengan terlukanya hati.

Bagaimana dengan Geom-yeong? Kisah cinta tak berbalas dayang santun bermata sayu pada Panglima Min ini, membuat saya harus menyembunyikan air mata saat menyaksikan drama ini. Terutama di episode menjelang terakhir. Sebuah episode dimana Geom-yeong harus pergi meninggalkan istana. Di bawah serpihan salju di musim dingin yang berbalur dengan air matanya, Geom-yeong harus meninggalkan istana, mimpi, karier dan cintanya. Diringi lantunan musik yang menyayat hati, Panglima Min mengantar kepergian Geom-yeong.

Kearifan Raja juga tergambar di ending drama ini. Dimana atas dalih karena Jang-geum ingin “membunuh” raja, lantaran kenekatan Jang-geum yang bermaksud mengoperasi raja yang sedang sakit, maka raja pun memerintahkan untuk mengasingkan Jang-geum jauh dari istana. Padahal, di pengasingan tersebut, Dae Jang-geum malah dipertemukan kembali dengan kekasih hatinya, Panglima Min Jeong-ho. Mereka pun hidup bahagia bersama.

Ah, indahnya …

Tidak ada komentar:

Posting Komentar